Langsung ke konten utama

Dongeng Putri Tidur (Sleeping Beauty)

 Hai readers.. masih ingat dengan dongeng PUTRI TIDUR? anak anak lahiran tahun 1998 tentu masih ingat dong. begitu juga gue, gue masih ingat betul ketika gue masih duduk di kelas antara 1 atau 2 SD film yang diproduksi oleh Walt Disney ini pernah ditayangkan disalah satu stasiun tv di Indonesia. kalau kalian lupa, kebetulaan dalam sesi ini gue punya dongengnya untuk kalian sekedar mengingat-ingatnya lagi dongeng legendaris yang pernah mewarnai dunia anak-anak kalian ini, come on, enjoy read!

PUTRI TIDUR (SLEEPING BEAUTY)
 
Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja dan Ratu bertahun-tahun mereka hidup bersama, namun mereka tak kunjung mendapatkan seorang anak, ini membuat Raja dan Ratu sedih. Tetapi di suatu hari, ketika sang Ratu berjalan di tepi sungai, seekor ikan kecil mengangkat kepalanya keluar dari air dan berkata, “Apa yang kamu inginkan akan terpenuhi, dan kamu akan segera mempunyai seorang putri.”

Apa yang ikan kecil tersebut ramalkan segera menjadi kenyataan, tak lama sang Ratu pun melahirkan seorang gadis kecil yang sangat cantik sehingga sang Raja tidak dapat menahan kegembiraannya dan mengadakan perjamuan besar besaran.
lalu sang raja mengundang semua sanak keluarga, teman dan seluruh penduduk dikerajaannya. Semua peri yang ada dikerajaannya juga turut diundang agar mereka dapat ikut menjaga dan memberikan berkah kepada putri kecilnya. Di kerajaannya terdapat tiga belas orang peri dan sang Raja hanya memiliki dua belas piring emas, sehingga Raja tersebut memutuskan untuk mengundang dua belas orang peri saja dan tidak mengundang peri yang ketiga belas.

Semua tamu dan peri telah hadir dan setelah perjamuan mereka memberikan hadiah-hadiah terbaiknya untuk putri kecil itu, satu orang peri memberikan kebaikan, peri yang lainnya memberikan kecantikan, yang lainnya lagi memberikan kekayaan, dan begitu pula dengan peri-peri yang lainnya sehingga putri kecil itu hampir mendapatkan semua hal-hal yang terbaik yang ada di dunia. Ketika peri yang kesebelas selesai memberikan berkahnya, peri ketiga belas yang tidak mendapat undangan dan menjadi sangat marah itu, datang dan membalas dendam. Dia berkata, “Putri raja, saat usianya menginjak lima belas tahun, dia akan tertusuk oleh jarum jahit dan meninggal.” Kemudian peri yang kedua belas yang belum memberikan berkahnya kepada sang Putri, maju kedepan dan berkata bahwa kutukan yang dikatakan oleh peri ketiga belas tersebut akan terjadi, tetapi dia dapat memperlunak kutukan itu, dan berkata bahwa sang Putri tidak akan meninggal, tetapi hanya jatuh tertidur selama seratus tahun.

Raja sangat sedih bertahun-tahun dia menantikan seorang anak, dan kini ketika tuhan telah memberikan putri kecil yang amat cantik sang putri terkena kutukan, raja tidak ingin semua itu terjadi, dia berharap dia dapat menyelamatkan putri kesayangannya dari ancaman kutukan itu.

oleh  karenanya, sang raja pun memerintahkan kepada seluruh ajudannya untuk memusnahkan semua jarum jahit yang ada di istananya. Sementara itu, semua berkah yang diberikan oleh peri-peri tadi terwujud, sang Putri menjadi sangat cantik, baik budi, ramah-tamah dan bijaksana, hingga semua orang mencintainya. Tepat pada usianya yang kelima belas, Raja dan Ratu kebetulan meninggalkan istana, dan sang Putri ditinggalkan sendiri di istana. Sang Putri menjelajah di istana sendirian dan melihat kamar-kamar yang ada pada istana itu, hingga akhirnya dia masuk ke satu menara tua dimana terletak satu tangga sempit menuju ke atas yang berakhir dengan satu pintu kecil. Pada pintu tersebut tergantung sebuah kunci emas, dan ketika dia membuka pintu tersebut, dilihatnya seorang wanita tua sedang menjahit dengan jarum jahit dan kelihatan sangat sibuk.
“Hai ibu yang baik,” kata sang Putri, “Apa yang kamu lakukan disini?”
“Menjahit dan menyulam,” kata wanita tua itu, kemudian menganggukkan kepalanya.
“Betapa cantiknya hasil sulaman mu!” kata sang Putri, dan mengambil jarum jahit dan mulai ikut menyulam. Tetapi secara tidak sengaja dia tertusuk oleh jarum tersebut dan apa yang diramalkan sewaktu dia masih kecil, terjadi, sang Putri jatuh ke tanah seolah-olah tidak bernyawa lagi.
 
Seperti yang diramalkan bahwa walaupun sang Putri akan tertusuk oleh jarum jahit, sang Putri tidak akan meninggal, melainkan hanya akan tertidur pulas; Raja dan Ratu yang baru saja pulang ke istana, beserta semua menteri juga jatuh tertidur, kuda di kandang, anjing di halaman, burung merpati di atas atap dan lalat yang berada di dinding, semuanya jatuh tertidur. Bahkan api yang menyalapun menjadi terhenti, daging yang dipanggang menjadi kaku, tukang masak, yang saat itu sedang menarik rambut seorang anak kecil yang melakukan hal-hal yang kurang baik, juga jatuh tertidur, semuanya tertidur pulas dan diam.

Dengan cepat tanaman-tanaman liar berduri di sekitar istana tumbuh dan memagari istana, dan setiap tahun bertambah tebal dan tebal hingga akhirnya semua tempat di telah dikelilingi oleh tanaman tersebut dan menjadi tidak kelihatan lagi. Bahkan atap dan cerobong asap juga sudah tidak dapat dilihat karena telah tertutup oleh tanaman tersebut. Tetapi kabar tentang putri cantik yang tertidur menyebar ke seluruh daratan sehingga banyak anak-anak Raja dan Pangeran mencoba untuk datang dan berusaha untuk masuk ke dalam istana itu. Tetapi mereka tidak pernah dapat berhasil karena duri dan tanaman yang terhampar menjalin dan menjerat mereka seolah-olah mereka dipegang oleh tangan, dan akhirnya mereka tidak dapat maju lagi.

Setelah bertahun-tahun berlalu, orang-orang yang telah tua menceritakan cerita tentang seorang putri raja yang sangat cantik, betapa tebalnya duri yang memagari istana putri tersebut, dan betapa indahnya istana yang terselubung dalam duri itu. Dia juga menceritakan apa yang didengarnya dari kakeknya dahulu bahwa banyak pangeran telah mencoba untuk menembus semak belukar tersebut, tetapi semuanya tidak pernah ada yang berhasil.
Kemudian seorang pangeran yang mendengar ceritanya berkata, “Semua cerita ini tidak akan menakutkan saya, Saya akan pergi dan melihat Putri Tidur tersebut.” Walaupun orang tua yang bercerita tadi telah mencegah pangeran itu untuk pergi, pangeran tersebut tetap memaksa untuk pergi.
 

Saat ini, seratus tahun telah berlalu, dan ketika pangeran tersebut datang ke semak belukar yang memagari istana, yang dilihatnya hanyalah tanaman-tanaman yang indah yang dapat dilaluinya dengan mudah. Tanaman tersebut menutup kembali dengan rapat ketika pangeran tersebut telah melaluinya. Ketika pangeran tersebut akhirnya tiba di istana, dilihatnya anjing yang ada di halaman sedang tertidur, begitu juga kuda yang ada di kandang istana, dan di atap dilihatnya burung merpati yang juga tertidur dengan kepala dibawah sayapnya; dan ketika dia masuk ke istana, dia melihat lalat tertidur di dinding istana, dan tukang masak masih memegang rambut anak yang kelihatan meringis dalam tidur, seolah-olah tukang masak itu ingin memukuli anak tersebut.

Ketika dia masuk lebih kedalam, semuanya terasa begitu sunyi sehingga dia bisa mendengar suara nafasnya sendiri; hingga dia tiba di menara tua dan membuka pintu dimana Putri Tidur tersebut berada. Putri Tidur terlihat begitu cantik sehingga sang Pangeran tidak dapat melepaskan matanya dari sang Putri. Sang Pangeran lalu berlutut dan mencium sang Putri. Saat itulah sang Putri membuka matanya dan terbangun, tersenyum kepada sang Pangeran karena kutukan sang peri ketiga belas telah patah.

Mereka berdua lalu keluar dari menara tersebut dan saat itu Raja dan Ratu juga telah terbangun termasuk semua menterinya yang saling memandang dengan takjub. Kuda-kuda istana pun terbangun dan meringkik, anjing-anjing juga melompat bangun dan menggonggong, burung-burung merpati di atap mengeluarkan kepalanya dari bawah sayapnya, melihat sekeliling lalu terbang ke langit; lalat yang didinding langsung beterbangan kembali; api didapur kembali menyala; tukang masak yang tadinya memegang rambut seorang anak laki-laki dan ingin menghukumnya melanjutkan hukumannya dengan memutar telinga anak tersebut hingga anak tersebut menangis.

Raja dan Ratupun kemudian mengadakan pesta pernikahan untuk sang Putri dan Pangeran. dan mereka semuapun hidup dengan bahagia. 
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW LOKASI PAMULANG LESTARI RESIDENCE

Hunian asri ini terletak di Pamulang, tepatnya di Jl. Lestari, Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Selain lokasinya yang strategis, yakni dekat Universitas Pamulang (UNPAM), RSUD Tangsel, Pamulang Square, dan Perniagaan Pamulang Permai, perumahan ini juga menawarkan fasilitas - fasilitas yang membuat nyaman siapa saja yang tinggal disana. Dalam kesempatan kali ini saya akan mereview fasilitas apa saja yang ada didalam perumahan ini. mulai dari awal...... 1. Security 24 Jam Jika anda memutuskan untuk tinggal dikawasan sekitar Pamulang, Depok, Reni Jaya jangan ragu untuk memilih Pamulang Lestari Residence sebagai tempat tinggal kalian! karena perumahan ini sudah terjamin keamannya. Dengan metode one gate system, perumahan ini hanya membuka 1 gerbang untuk keluar-masuk kompleks, yang selama 24 jam sudah stand by security di pos satpam gerbang tersebut. So.. pasti terjamin dong keamanannya, dan mencegah adanya kemalinga n!. 2. Taman Bermain Anak Anda tidak perlu tak

Lirik Lagu Justin Timberlike - Mirrors

    JUSTIN TIMBERLIKE - MIRRORS Aren't you somethin' to admire cause your shine is somethin' like a mirror And I can't help but notice, you reflect in this heart of mine If you ever feel alone and the glare makes me hard to find   Just know that I'm always parallell on the other side Cause with your hand in my hand and a pocket full of soul I can tell you there's no place we couldn't go   Just put your hand on the past, I'm here tryin' to pull you through   You just gotta be strong [ hook ] : Cause i don't wanna lose you now I'm lookin' right at the other half of me The vacancy that sat in my heart Is a space that now you hold Show me how to fight for now   And I'll tell you baby, it was easy   Comin' back into you once I figured it out   You were right here all along It's like you're my mirror My mirror staring back at me I couldn't get any bigger   With anyone else beside of m